TENTANGKEPRI.COM – Polisi menyebut AAB (23), senior pelaku dugaan pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia berinisial MNZ (19) ternyata sempat belajar cara menghabisi nyawa korban lewat Youtube.
“Iya sempat (belajar dari Youtube), belajar membunuh,” kata Wakasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Nirwan Pohan kepada wartawan, Sabtu (5/8).
Nirwan juga menyampaikan pelaku kemudian menyiapkan pisau dan memasukkan senjata tajam itu ke dalam kantong celananya sebelum menemui korban.
Berbekal pisau itu, pelaku datang ke tempat indekos korban pada Rabu (2/8) petang usai pulang kuliah. Meskipun merupakan senior korban, namun pelaku memang berteman dengan korban.
Singkat cerita, pelaku langsung melakukan aksinya setelah bertemu dengan korban. Pelaku tak langsung menusuk korban, tapi sempat melakukan tendangan terlebih dulu.
“Dari pertama ditendang, ditusuk. Korban melakukan perlawanan dengan menggigit,” ucap Nirwan.
“(Total ada) 10 tusukan, di dada,” sambungnya.
Saat ini, pelaku berinisial AAB itu telah ditetapkan sebagai tersangka. Atas perbuatannya, ia dijerat Pasal 340 KUHP dan atau Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 365 KUHP.
“Ancaman hukuman mati atau seumur hidup, paling pendek 20 tahun (penjara),” ujar Nirwan.
Sebelumnya, mahasiswa UI berinisial MNZ (19) ditemukan tewas dengan kondisi terbungkus plastik di sebuah kos di Kukusan, Beji, Depok, Jumat (4/8) sekitar pukul 10.00 WIB.
Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi berhasil menangkap pelaku yang ternyata merupakan senior korban di kampus berinisial AAB (23).
“(Korban) adik kelas satu jurusan di Fakultas Sastra Rusia, korban adik kelas pelaku dan memang berteman saling mengenal,” tutur Wakasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Nirwan Pohan kepada wartawan, Jumat (4/8).
Polisi menyebut motif AAB nekat melakukan aksinya karena iri dengan kesuksesan korban. Selain itu, juga karena AAB terjerat utan pinjaman online (pinjol).(*)
Sumber: CNN Indonesia
