Hadiri Malam Perayaan HUT Dewa Ng Hu Tua Ong Ya, Amsakar: Merajut Persatuan Melalui Keanekaragaman Budaya di Kota Batam

Masyarakat keturunan Tiong Hoa marga Huang merayakan ulang tahun Dewa Ng Hu Tua Ong Ya dengan menggelar malam hiburan di Cetya Upho Sakadarma, Kompleks Ruko Pantai Permata, Baloi pada hari Rabu (02/08/2023) malam
Masyarakat keturunan Tiong Hoa marga Huang merayakan ulang tahun Dewa Ng Hu Tua Ong Ya dengan menggelar malam hiburan di Cetya Upho Sakadarma, Kompleks Ruko Pantai Permata, Baloi pada hari Rabu (02/08/2023) malam

BATAM, TENTANGKEPRI.COM – Masyarakat keturunan Tiong Hoa marga Huang merayakan ulang tahun Dewa Ng Hu Tua Ong Ya dengan menggelar malam hiburan di Cetya Upho Sakadarma, Kompleks Ruko Pantai Permata, Baloi pada hari Rabu (02/08/2023) malam. Acara tersebut berhasil menyatukan berbagai elemen masyarakat di Kota Batam.

Wakil Walikota Batam, Amsakar Achmad, turut hadir dalam kesempatan tersebut untuk memberikan dukungan dan ucapan selamat. “Saya atas nama Pemerintah Kota Batam dan pribadi mengucapkan selamat perayaan Hari Ulang Tahun Dewa Kie Hiu Ong Ya,” ucapnya.

Amsakar sangat mendorong agar tradisi yang telah berlangsung puluhan tahun di Batam terus dijaga sebagai daya tarik utama bagi para wisatawan. Ia juga menekankan betapa pentingnya pelestarian budaya ini untuk memberikan manfaat positif bagi masyarakat serta perekonomian setempat.

BACA JUGA:  Jefridin Menjadi Mentor Seminar Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XXII Tahun 2023

“Dengan menggabungkan unsur budaya dan spiritualitas yang baik, tradisi ini bisa menarik wisatawan untuk datang ke Kota Batam dan memberikan kesan yang tak terlupakan dalam perjalanan mereka,” kata Amsakar.

Selain itu, Amsakar menyampaikan pentingnya menjaga keragaman di Kota Batam. Batam ini adalah miniaturnya Indonesia, di mana setiap komunitas, agama, etnik, dan suku bangsa mampu hidup dalam harmoni dan kesatuan. Semangat persatuan ini menjadi modal berharga dalam mencapai kemajuan pembangunan yang lebih baik.

“Menghargai dan memelihara keragaman adalah landasan penting dalam membangun kota yang dinamis, karena melalui keragamanlah kita dapat menggali potensi, memperkaya budaya, dan mewujudkan harmoni sosial,” ujarnya.

BACA JUGA:  Respons Rizki Faisal, Kadiskominfo Batam sampaikan Pemko Batam Secara Responsif dan Taat Azas Sudah Tangani Warga Terdampak Puting Beliung

Ritual bakar tongkang yang menjadi bagian penting dari perayaan ini juga dijelaskan sebagai acara yang mampu mendekatkan silaturahmi antara panitia, umat Buddha, Masyarakat keturunan Tiong Hoa marga Huang dan masyarakat umum. Kehadiran tokoh-tokoh seperti Wali Kota Batam H. Muhammad Rudi dan Wakil Wali Kota Amsakar Achmad dalam berbagai acara di Kota Batam turut menunjukkan komitmen mereka terhadap persatuan dan perhatian kepada seluruh warga Batam.

“Mari kita bersatu dan terus kompak dan senantiasa selalu rukun menjaga perbedaan suku, ras, agama dalam membangun Batam dengan mendukung kebijakan pemerintah. Dengan kerja sama seperti ini, kita dapat menciptakan lompatan-lompatan dalam memajukan daerah yang kita cintai ini,” pungkas Amsakar.

BACA JUGA:  Sukses Membangun Kota Batam, Ketua RT dan RW Jadikan Rudi Contoh Pemimpin Terbaik

Seperti diketahui, perayaan ulang tahun Dewa Ng Hu Tua Ong Ya merupakan sejarah dahulu kala, sekelompok orang Tionghoa dari Fujian, China merantau melintasi laut dengan kapal kayu sederhana. Mereka berdoa kepada Dewa Kie Hu Ong Ya untuk petunjuk saat mereka tersesat di laut. Dewa memberikan petunjuk dengan cahaya samar, dan mereka mengikuti cahaya itu sampai mendarat di tepi selat Malaka. Ada 18 orang yang selamat dan ini menjadi awal dari kota Bagan Siapi api.